Kematian Hajaroh, TKI asal Cilacap di Malasyia menambah daftar buram permasalahan buruh migran Cilacap. Apalagi penyebab kematian yang diterima keluarga Hajaroh adalah karena penyakit paru-paru. Tentu menjadi hal yang mengagetkan mengingat dua bulan sebelumnya Hajaroh mengabarkan kondisinya dalam keadaan baik-baik saja. Dan keberangkatan Hajaroh yang legal juga sudah melalui test kesehatan.
Ia meninggalkan 2 orang anak yang masih kecil. Yang pertama Dimas berumur 4 tahun dan Dika 3 tahun. Dalam suratnya tertanggal 15 Februari 2009 ia sempat meminta anaknya untuk tidak nakal agar tidak menyusahkan neneknya dirumah.
Dibawah ini adalah surat terakhir Hajarah:
Malaysia
15-02-09
Kepada yang terhormat bapak-Ibu
di rumah semuanya
dan keluargaku dirumah
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Hallo apa kabar dirumah anak ku dan keluarga semuanya. mudah-mudahan dengan keadaan sehat wal afiat Amin. Selalu dalam lindungan Allah SWT Amin.
Jaroh juga dalam keadaan sehat pula. Pertama-tama jaroh minta maaf yah kalo Jaroh sudah lama tak kirim surat sampai hati khawatir akan jaroh di Malasyia padahal Jaroh tak ada maksud buat cemas termasuk bapak dan ibu dirumah. Jaroh sendiri mudah-mudahan jaroh buat ini surat semoga hati keluargaku dirumah sedikit lega dalam khawatiran sudah hilang pasal jaroh di Malasyia lama tak kirim surat…
Jaroh minta maaf tak bisa kirim uang, nanti sekali mau balik……
oh yah bu dimana kabar mereka Dimas, Dika, Nur, Afi, Aini semua dirumah. Semuanya nur afi aini belajar yang baik supaya pandai biar naik kelas sampai dapat nilai yang baik amin. DImas Dika jangan nakal yah biar tak bikin susah mak yah. Tolong Jaga anak ku supaya pandai biar tak seperti saya yah. kasih didik yang baik. Jaroh minta maaf soalnya tak bisa kirim uang. Doain Jaroh biar nanti pulang dengan slamat tak ada halangan suatu apapun amin. Yang tersayang ke2 anak ku dimas.. Dika..
oh yah bu Jaroh itu hari waktu hari natal kita makan-makan dirumah. waktu tahun baru kita pergi jalan-jalan (ke genting helen) tempat terkenal di Malasyia. Tahun baru kita makan-makan di restoran. tahun cina juga di restoran dapat ampo dari majikan dari customer biasa kita cuci rumahnya. oh yah bu saya kerja disini ana orang sitinggil…
Sekali lagi Jaroh minta maaf yang sebesar-besarnya karena tak bisa tulis surat yah. Jaroh minta do’a supaya tak ada masalah amiin.
cukup sekian dari jaroh
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Harapan tinggal harapan. Do’a tinggal do’a. Pada kenyataanya Hajaroh pulang dalam kondisi sudah meninggal. Kejelasan apakah Hajaroh benar-benar meninggal karena paru-paru atau yang lain kita tidak tahu. Bapaknya Bahrudin, Ibunya Soimah, beserta keluarga nya yang lain tidak yakin akan hal itu. Tapi mereka mengatakan bahwa kepasrahan melepas Hajaroh adalah jalan satu-satunya agar hati mereka menjadi Ikhlas. Saat ini mereka hanya menunggu kabar atas klaim asuransi dan gaji yang menjadi hak hajaroh dan keluarganya. Karena selama di Malasyia hajaroh tidak pernah mengiirim uang.