News

(Bahasa Indonesia) TKI Indramayu Paling Banyak Kerja di Taiwan

Author

Sorry, this entry is only available in Indonesian.

Salah satu bentuk pemberdayaan terhadap buruh migran, pelatihan reintegrasi ekonomi SBMI Indramayu
Salah satu bentuk pemberdayaan terhadap buruh migran, pelatihan reintegrasi ekonomi SBMI Indramayu

Indramayu merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang kerap mengirimkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri. Di kabupaten yang terletak di Jalur Pantai Utara Jawa ini kantong-kantong buruh migran tersebar di berbagai penjuru desa. Banyaknya masyarakat Indramayu yang menjadi buruh migran berbanding lurus dengan jumlah PJTKI/PPTKIS/PT yang berdiri di sini.

Menurut data Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans Indramayu), ada 40 kantor cabang yang menyebar di berbagai kecamatan. Sayangnya jawaban permintaan informasi dari Dinsosnakertrans kepada Serikat Buruh Migran (SBMI Indramayu) ini tak rinci menjelaskan 40 PJTKI itu data tahun berapa. Padahal permintaan informasi yang diajukan pada Dinsosnakertrans adalah daftar PJTKI pada tahun 2013 dan 2014.

Data Dinsosnakertrans Indramayu tahun 2013, rekapitulasi TKI atau buruh migran dari kabupaten ini berjumlah 16.000. Sedangkan di tahun 2014 dari Januari-Juni saja sudah ada 8619 warga Indramayu yang mencari penghidupan di negeri asing. Data rekapitulasi tersebut berdasarkan negara tujuan buruh migran yakni Bahrain, Brunai Darussalam, Hong Kong, Malaysia, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Singapura, Taiwan, dan Uni Emirat Arab.

Dari berbagai negara tujuan tersebut, negara yang paling banyak menjadi tujuan buruh migran Indramayu di tahun 2013 adalah Taiwan (50,11%), Uni Emirat Arab (14,53%), Singapura (13,03%), Qatar (7,38%), Hong Kong (7,36%), Oman (5,67%), dan sisanya di Bahrain, Malaysia, Brunai Darussalam, dan Saudi Arabia. Di tahun 2014 Taiwan masih diminati sebagai negara tujuan buruh migran Indramayu, sedangkan di posisi kedua dan ketiga ditempati oleh Oman dan Singapura.

Ada kejanggalan dalam data penempatan TKI di tahun 2013, pasalnya ada dua orang buruh migran di bulan Januari yang ditempatkan ke Arab Saudi. Padahal di tahun tersebut telah dilakukan moratorium penghentian sementara penempatan TKI kesana. Kasus-kasus buruh migran bermasalah di kabupaten Indramayu ini sering dijumpai. Banyaknya buruh migran di kabupaten ini hendaknya diikuti dengan perlindungan yang memadai. Selain itu pemberdayaan buruh migran di kabupaten ini juga perlu diseriusi agar mereka yang kembali ke Indramayu tak balik lagi menjadi buruh migran.

Belum ada komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.