Berita

Pengusaha Gerabah Banyumulek Latih Pengrajin Desa Ngeru

Author

Pelatihan Pembuatan Gerabah di Desa Ngeru Sumbawa
Pelatihan Pembuatan Gerabah di Desa Ngeru Sumbawa

Mendatangkan fasilitator dari Banyumulek Kabupaten Lombok Barat, koslata bersama Yayasan Tifa melatih kelompok Pengrajin di Desa Ngeru, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa. Sebanyak 20 orang pengrajin dilatih untuk pengembangan produk gerabah. Kegiatan pelatihan dilakukan tiga hari dari tanggal 28-30 Oktober 2014 dengan berbagai materi yang berkaitan dengan pengembangan produk gerabah.

Peserta diberi pemahaman tentang pengembangan dan pemasaran gerabah oleh Nurul Aini, pengusaha gerabah sekaligus staf Dinas Sosial Kabupaten Lombok Barat. Nurul Aini juga membawa pelatih yang ahli dalam pembuatan gerabah bernama Tarmuji (38), pelatih yang telah lama bergelut dalam pembuatan kerajinan gerabah. Peserta yang mayoritas ibu-ibu dilatih cara pengembangan gerabah yang selama ini belum pernah dilakukan di Desa Ngeru.

Peserta diajari teknik penghalusan dan pengilapan produk dengan menggunakan Slip, bahan yang terbuat dari tanah liat halus yang dicampur dengan minyak kepala dan air hangat. Selain itu peserta dilatih membuat gerabah menggunakan alat putaran saja, tanpa harus menggunakan banyak alat lain. Peserta dengan serius memperhatikan cara kerjanya dan mempraktekkan cara tersebut satu persatu.

Kebanyakan pengrajin gerabah di Desa Ngeru hanya membuat alat-alat rumah tangga, seperti kendi, gentong, tempat pembakaran memasak, dan asbak. Dalam pelatihan tersebut peserta dilatih untuk membuat inovasi lain, gerabah dibuat menjadi tempat lampu, celengan, guci, dan sebagainya. Untuk menambah kinclong gerabah, pelatih mengajarkan cara pewarnaan secara alami menggunakan kulit biji asam yang direbus. Air hasil rebusan dipakai untuk pengasaman gerabah setelah dibakar. Cara tersebut dilakukan pada saat gerabah masih panas dan hasilnya berubah menjadi hitam kemerah-merahan.

Melihat hasil yang bagus, Kades Desa Ngeru berniat akan membuat ruang pameran untuk gerabah. “Saya berniat akan membuat showroom gerabah di kantor desa, untuk dipamerkan kepada tamu-tamu desa, jika ada yang memesan kita ambil ke pengrajin,” Kata Khaeruddin Kepala Desa Ngeru disela-sela waktu pelatihan.

Dalam pelatihan itu ada satu hasil karya peserta yang disukai oleh pelatih. Pelatih kemudian berniat membawa peserta yang menciptakan hasil karya apik tersebut ke Lombok untuk mendapat pelatihan lanjutan. Peserta yang terpilih adalah Langkang (36) seorang tuna rungu dan satu-satunya peserta laki-laki pada pelatihan yang membuat gerabah bagus dan kreatif.

“Saya ingin mengajak Langkang ke Banyumulek, saya ingin dia dilatih selama sebulan karena saya liat dia kreatif,” kata Nurul Aini fasilitator pelatihan.

Kelompok Peduli Tenaga Kerja Indonesia (TKI) “Bina Berama” Desa Ngeru, memberikan piagam penghargaan kepeda peserta, piagam ditandatangani oleh Direkur Koslata, Ketua CBO, dan Kepala Desa. Piagam tersebud diberikan atas partisifasi peserta dalam mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir sebagai kenang-kenangan dan bukti pernah mengikuti pelatihan.

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.