Berita

Apakah Orang Lombok Jadi Target Penembakan?

Author

Semenjak mencuat isu kawin lari yang melibatkan perempuan Malaysia dengan pria Lombok. Sentimen negatif warga dan Pemerintah Malaysia mulai menguat. Sentimen negatif ini cukup memungkinkan menjadi pemicu tindak kekerasan terhadap Tenaga Kerja Indonesia asal Lombok.

Kasus 3 TKI asal Lombok Timur (Lotim) yang diduga korban pencurian organ hingga memasuki Mei 2012 belum ada penyelesaian. Senin (29/04/12), satu lagi, TKI asal Lotim tewas, TKI atas nama Sapril alias Amaq Galang (34) masuk Malaysia pada bulan awal April. Berdasarkan keterangan kepolisian Es Slim River, almarhum Sapril yang berlamat di Dusun mandik, Desa Gelanggang , kecamatan Sakra Timur itu tewas dikeroyok warga karena hendak merampok.
Hal yang janggal dalam kasus ini adalah kesamaan pola dan motif penyebab kematian antara Sapril dan 3 TKI NTB yang sebelumnya meninggal.  Pada kasus 3 TKI NTB yang meninggal, keterangan yang disampaikan kepolisian Malaysia sama, yakni tuduhan merampok dan hendak melawan aparat. Pola tuduhan yang sama inilah yang  menjadi alasan Polisi Diraja Malaysia untuk membunuh mereka dengan tembakan langsung ke kepala .

Tuduhan yang sama (hendak merampok) juga dijadikan bagian dari kronologi kematian Sapril. Hal yang menambah kejanggalan, informasi kematian Sapril diterima keluarga, melalui cara yang sama dengan penyampaian informasi kematian 3 TKI sebelumnya, yakni, tidak bersumber dari KBRI, melainkan disampaikan langsung oleh kepolisian Malaysia kepada keluarga. Kepolisian Malaysia menghubungi keluarga korban dengan menelpon semua nomor yang ada dalam telepon seluler (ponsel) milik korban.
(Roma Hidayat/dedy sutrisno/rasidibragi)

Satu komentar untuk “Apakah Orang Lombok Jadi Target Penembakan?

  1. jika negara yang katanya berdaulat namun belum / tidak menunjukkan kewibawaanya di mata rakyatnya apakah mungkin penghormatan didapat dari pihak luar d/h malaysia?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.