Berita

Aksi BMI Hong Kong, Kritisi Perampasan Tanah di Indonesia

Author

Dokumentasi Sring Atin: Suasana saat aksi BMI Hong Kong merespon banyak tindak perampasan lahan di Indonesia
Dokumentasi Sring Atin: Suasana saat aksi BMI Hong Kong merespon banyak tindak perampasan lahan di Indonesia

Kamis(12/1) di depan gedung Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong Front Perjuangan Rakyat Cabang Hong Kong (FPR-HK) kembali menggelar aksi solidaritas. Mereka menyerukan dukungan terhadap perjuangan rakyat Indonesia yang melawan perampasan tanah. Sekitar 32 orang yang berkumpul di depan gedung meneriakan yel-yel “SBY-Budiono boneka Amerika Rejim anti rakyat, SBY-Budiono Perampas tanah rakyat”. Aksi kali ini serentak dilakukan di 27 provinsi, di Hong Kong sendiri aksi dimulai dari pukul 11.30 sampai 12.30 siang waktu Hong Kong.

Menurut Eni lestari, juru bicara FPR-HK adanya buruh migran lahir karena kemiskinan akut di Indonesia.“Rezim SBY merampas tanah rakyat untuk kepentingan Amerika, kepentingan para pemodal. SBY seakan tidak pernah peduli rakyatnya tinggal dan menyambung nyawa setelah tanahnya terampas. Akhirnya terjadi urbanisasi besar –besar, namun di kota pun mereka tidak bisa mendapat hidup layak kerja tanpa jaminan” .

Eni juga menambahkan perampasan tanah ini tidak hanya terjadi di desa, dia menjelaskan rakyat miskin di kota banyak yang kehilangan rumah karena digusur atas nama pembersihan kota seperti yang dilakukan saat penyelenggaraan SEA GAME tahun lalu, sehingga banyak mereka terpaksa keluar negeri menjadi BMI. Dia juga menegaskan  kekejaman rejim Suharto akan lahir kembali melalui perwujudan SBY dan kroninya.

Di sisi lain Sring Atin selaku perwakilan dari Liga Pekerja Migran Indonesia (LiPMI) Hong Kong menegaskan SBY-Budiono adalah presiden yang anti rakyat hal ini terbukti dalam beberapa kebijakannya merugikan rakyatnya.

“ Untuk mengatasi krisis SBY meluncurkan 3 jurus andalan yaitu mengembangkan bidang pariwisata, bidang kerajinan tangan, dan pengiriman tenaga kerja keluar negri. untuk mendapatkan target pengiriman TKI ini SBY akan merevisi total UUPPTKILN No.39/2004 tahun 2012 ini,” tutur Sring Atin.

Sring menambahkan solusi kemisikinan dan melonjaknya jumlah BMI yang berkasus hanya bisa di atasi apabila pemerintah segera mengembalikan tanah ke tangan rakyat dan menciptakan lapangan pekerjaan dengan upah yang layak.

Ramon Bultron, Koordinator Utama Internasional League of People’s Struggle (ILPS) yang turut berpartisipasi dalam aksi kali ini menegaskan kasus perampasan tanah, juga terjadi di beberapa negara berkembang, untuk menutupi kerugiannya kaum imperialis akan merampas apapun dari negara jajahanya, Ramon juga berpesan agar semua rakyat di dunia ini memperkuat persatuan karena musuh rakyat di dunia hanya satu yaitu imperialis. Aksi yang berjalan satu jam ini ditutup dengan lagu progresif dan dibubarkan dengan damai. (Ganika Diristiani)

2 komentar untuk “Aksi BMI Hong Kong, Kritisi Perampasan Tanah di Indonesia

  1. Semangat kawan-kawan kativis buruh migran sangat bagus… mereka yang jauh di sana bisa merespon dan memberikan masukan.. Bangkiitttt. Semangattttty. Rezim ini harus diganti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.