Berita

BMI Pulang, Uang diperas

Author

Buruh migran yang menjadi sasaran pemerasan sudah tidak asing lagi di teliga kita, seperti cerita yag dituturkan oleh Cece (42) warga kampung Simpang Desa Simpangsari Cianjur.
Kejadian pemerasan terhadap buruh migran seringkali terjadi di kampungnya dan mayoritas yang menjadi korban adalah perempuan. Ketika hendak pulang ke kampung halaman, ketika di PT buruh migran sudah melunasi ongkos travel. Kenyataannya, buruh migran yang hendak pulang tersebut kembali dipaksa membayar ongkos travel. Biasanya nominal yang diminta supir berkisar 200 sampai 300 ribu. Nominal tersebut dinilai besar dan tidak masuk akal mengingat jarak yang tidak jauh dari PT ke kampung tempat tinggal TKI.

Kejadian ini juga menimpa N (22) warga Kampung simpang. Modusnya, ketika ia hampir sampai ke rumahnya ia dipindahkan ke mobil bagian depan dengan alasan sebagai penunjuk jalan ke kampungnya. Ia diapit oleh sopir dan aparat polisi kemudian dipaksa untuk membayar sejumlah rupiah. Karena merasa posisinya lemah, N terpaksa memberikan nominal rupiah yang disebut sopir.

“Kami tidak ada tempat mengadu, sehingga kejadian tersebut hanya bisa disimpan dalam hati” tutur Cece.

Jika suatu hari kejadian serupa terulang kembali Cece akan mencatat nama supir dan PT terkait. Selanjutnya akan diungkap di media dan dilaporkan ke pihak yang berwenang agar kejadian pemerasan terhadap TKI tidak perlu terjadi lagi di kemudian hari.

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.